Orion Junior Tak Akan Berhenti Bercahaya
Orion Junior, yang berisikan gaduhnya 32 bintang yang masih belajar untuk bersinar. Namun, 32 bintang tersebut tidak sendiri, mereka selalu didampingi setiap hari, setiap waktu, setiap BM, setiap hari libur. Selayaknya orangtua untuk “anak anak guel” juga menjadi teman untuk “temen temen”. Orangtua yang selalu memperhatikan perkembangan setiap bintang yang sedang belajar untuk bersinar. Dan orangtua tersebut adalah Pak Udin, wali kelas yang selalu mempercepat deadline tugas dan proyek, wali kelas yang selalu menjadi mentor saat piket kelas, wali kelas yang selalu mempersiapkan makanan untuk menaikkan mood saat belajar, wali kelas yang selalu siap membuat acara kelas, dan banyak lagi.
Setiap bahagia, susah, sedih selalu kami jalani bersama melalui Prabu, Inagurasi, Karantina, Pergantian Kurikulum, hingga Orion Junior harus mengambil jalannya masing masing untuk bersinar. Walaupun jalan yang kami ambil berbeda, kami akan selalu menemukan jalan untuk kembali bersama menjadi Orion Junior.
Bukankah 1 tahun berjalan begitu cepat? Setiap tangis di masa karantina, candaan, tingkah aneh yang selalu ada setiap harinya, tingkah kekanakan yang setiap dari kami punya, dan semua lelucon yang membuat suasana kelas menjadi lebih berwarna. Itu semua telah kita lalui bersama, dan dalam 2 tahun berikutnya, kami akan menghadapi itu semua bersama dengan kelompok yang baru dan orang orang yang baru pula. Walaupun kelompok itu tidak lagi berjudulkan “Orion Junior”, namun tidak akan ada perpecahan didalamnya. “Orion Junior” akan selalu ada, bahkan disaat setiap bintangnya mampu bersinar.
Kelak, Orion Junior akan bersinar bersama, selayaknya bintang Orion yang sinarnya begitu terang hingga mudah untuk dikenali.
Setiap perwalian yang dibuat oleh Pak Udin selalu diakhiri dengan sebuah kalimat yaitu
“Terimakasih Aku, Terimakasih Manusia Diluar Aku.” Dan, Orion Junior akan selalu menjadi salah satu bagian dari “Manusia Diluar Aku.”